Kamis, 22 September 2022

Kota Sumekar

Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih kasih karena telah menyempatkan waktunya untuk mengunjungi blog saya, jika ada saran dan komen tulis di kolom komentar ya !
Selamat membaca


                THE SOUL OF MADURA

https://www.harianbhirawa.co.id/bantuan-rumah-layak-huni-bakal-diterima-1-750-warga-kabupaten-sumenep/

Mengapa sumenep mempunyai julukan THE SOUL OF MADURA?
Kata "Soul" berarti jiwa, yang merupakan inti dari kehidupan dan Berarti sumenep adalah jiwa dari madura, lantaran sumenep di jadikan cermin, baik itu dari segi adat, budaya, religi, dan sebagainya. 

A. Sejarah Sumenep ( Madura )

Berbicara tentang sejarah sumenep, berarti juga berbicara tentang sejarah madura, karena inti pulau madura adalah pulau sumenep

Ada legenda yang mengatakan bahwa pulau madura berawal dari kisah kerajaan yang tepat di sebelah selatan pulau sumenep namanya kerajaan medangkamulan. pada saat itu anak sang raja hamil hanya karena bermimpi melihat bulan purnama yang lama kelamaan masuk kedalam diri puteri raja tersebut, ketika terbangun sang putri terkejut karena mendapatkan perutnya yang sudah buncit.
Seketika sang raja murka ketika mendengar puterinya kedapatan hamil di luar nikah, lalu sang raja memerintahkan kepada sang patih untuk membawa puterinya ke pulau sebrang dan membunuhnya di pulau tersebut, tetapi sang patih tidak membunuhnya di karenakan rasa kasihannya yang amat besar.
Kemudian dari kehamilan tersebut lahirlah seorang bayi laki-laki yang di beri nama raden sangara. 
Pulau tersebut di namakan pulau madura karena pada saat raden sangara dan ibunya pertama kali sampai di pulau tersebut ia tiba di tanah yang lapang.Dalam bahasa Madura tanah lapang disebut ra-ara atau hampir sama dengan ara-ara dalam bahasa Jawa. Di sudut tanah yang lapang kemudian raden sangara melihat sebuah pohon yang di kerumuni lebah dan dengan anehnya lebah-lebah tersebut pergi seolah-olah membiarkan raden sangara mengambil madu tersebut. Maka pulau tersebut di namakan pulau madura "Madu era " yang berarti madu di tanah lapang.

Asal mula pulau sumenep ( Madura ) ini bermula dari seorang raja yang bernama Arya Wiraraja.
Disebutkan bahwasanya Arya Wiraraja merupakan seorang penasihat sekaligus kepercayaan Raja Kertanegara dari Singasari.
Saat itu, Kertanegara bertekad untuk melakukan penyerangan ke Sumatera, yaitu Kerajaan Sriwijaya. Namun, Arya Wiraraja memberikan pandangan yang berbeda dengan kemauan Kertanegara, Arya Wiraraja menyarankan raja untuk menunda serangan, atau mengirim telik sandi terlebih dahulu untuk mengetahui keadaan musuh.
Selain itu, Arya Wiraraja juga menyarankan agar Kertanegara mengantisipasi kemungkinan serangan dari Tartar, karena Kertanegara telah menghina utusan Kubilai Khan.
Ternyata usulan Arya Wiraraja itu membuat Kertanegara marah. Sang raja lantas “menyingkirkan” Wiraraja dengan menjadikannya Adipati di Madura Timur atau Sumenep sekarang. Penunjukan Arya Wiraraja menjadi Adipati Sumenep terjadi pada 31 Oktober 1269, yang saat ini ditetapkan sebagai hari jadi kota sumenep

B. Adat dan Budaya Sumenep
Berbicara tentang adat sumenep tentu juga membicarakan adat madura, tapi ada beberapa adat yang memang khas dari sumenep. Berikut adalah beberapa adat dan budaya di sumenep

1. Tembang macapat ( Macopat )
Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu. Macapat di Madura lebih dikenal dengan istilah macopat yang mana pembacaan tembangnya lebih mengutamakan pada cengkok, karena memang tradisi ngejung lebih diperindah oleh cengkok pada sebuah syair atau kata-kata, dan hal ini masih banyak dilakukan oleh orang-orang Madura di bagian timur (Sumenep).

2. Nyadher ( Petik Laut )

Nyadher ( Petik laut ) di istilahkan sebagai ucapan syukur para nelayan kepada laut
Petik laut merupakan warisan leluhur yang di sebut sedekah kepada laut. Yang mana selama satu tahun telah menjadi tempat mereka mencari rezeki. 
Biasanya petik laut ini di adakan tiap tahunnya oleh masyarakat 

3. Hadrah 

Mungkin tidak asing dengan kata Hadrah, ya, karena kesenian hadrah sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad.
Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu. Hadrah menjadi kesenian islami yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. 
Dan sekarang, kesenian hadrah termasuk kesenian yang masih eksis di kalangan masyarakat sumenep.

4. Tandhe' ( Topeng )
Kesenian di Sumenep Madura yang cukup terkenal hingga ke Jepang adalah kesenian Topeng ( Tandhe' ). Tradisi seni ini memiliki kesamaan dengan ludruk, cuma perbedaannya terletak pada aktor yang menggunakan topeng saat pentas. Sedangkan cerita yang diangkat seputar kerajaan yang di dalamnya juga terdapat mitos-mitos.
Topeng terkenal sampai ke Jepang, karena pada tahun 80an, seniman topeng Sumenep pernah mempromosikan kesenian ini ke negara Sakura tersebut. Akhirnya, kesenian ini pun populer sehingga layak menjadi ikon kebudayaan dari Indonesia

5. Saronen

Saronen merupakan kesenian populer yang berasal dari Sumenep Madura. Tradisi ini masuk ke dalam kategori seni musik, yang cara pementasannya dengan cara berjalan kaki dan dilakukan secara bersama-sama. Alat musik Saronen bermacam-macam dan termasuk alat musik tradisional seperti ghung, gendhang, kenong dan korca.
Sejatinya, Saronen sendiri merupakan sebuah alat musik tiup yang mirip dengan terompet. Akan tetapi pada bagian ujungnya terdapat motif seperti kumis, yang jika pemain meniupnya maka bibir tidak akan terlihat. Alat musik ini terbuat dari kayu jati sehingga lebih awet dan alunan suaranya lebih merdu.

6. Ludruk
Kesenian ini berbentuk drama tradisional yang dimainkan di atas pentas. Sedangkan cerita yang menjadi alur pementasan, biasanya seputar sejarah yang masih terkait dengan kerajaan-kerajaan di nusantara.
Kesenian ludruk terbagi menjadi tiga sesi yaitu sesi pertama acara pembukaan atau istra yang berisi tari-tarian tradisional. Sedangkan sesi kedua adalah acara lawak dan yang terakhir baru penceritaan yang masuk ke dalam acara inti. Karena acaranya cukup banyak, biasanya ludruk baru selesai hampir dini hari dan dimulai dari jam 22.00.

7. musik tong tong
Musik tong tong merupakan jenis musik kuno dari madura. Kata tong tong berasal dari tiruan bunyi yang menyebut salah satu kelompok alat musik. Istilah bahasa madura perreng atau bambu

8. Kerrapan sapeh ( Kerapan sapi )

Kerapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit.


Sumber: wawancara dari guru sejarah MTS Tanwirul hija sumenep dan memang ahli di bidang sejarah ( Bapak Homaidi ) dan juga sumber dari http://sumenepkab.go.id

Sekian dari saya dan mohon maaf jika ada salah kata dan salah ucap karena kita sebagai manusia tidak pernah luput dengan yang namaya kesalahan.
Terima kasih.
March 21, 2022By

8 Kesenian di Sumenep Madura yang Masih Lestari

Sumenep merupakan sepetak tanah di Pulau Madura yang menjadi gudangnya kebudayaan. Di Kabupaten yang berjuluk Sumekar ini, tumbuh subur aneka jenis kesenian tradisional yang masih lestari hingga saat ini. Maka dari itu, kami perlu untuk mengupas kesenian di Sumenep Madura tersebut, supaya pembaca bisa mendapatkan pengetahuan detail darinya.

Untuk itu, di artikel berikut ini, terdapat beberapa jenis kesenian yang populer di Kabupaten Sumenep Madura. Sebagian di antaranya telah menjadi ikon Bumi Garam yang pementasannya dilakukan setiap saat. Ini kesenian-kesenian yang dimaksud:

1. Saronen

Saronen merupakan kesenian populer yang berasal dari Sumenep Madura. Tradisi ini masuk ke dalam kategori seni musik, yang cara pementasannya dengan cara berjalan kaki dan dilakukan secara bersama-sama. Alat musik Saronen bermacam-macam dan termasuk alat musik tradisional seperti ghung, gendhang, kenong dan korca.

Sejatinya, Saronen sendiri merupakan sebuah alat musik tiup yang mirip dengan terompet. Akan tetapi pada bagian ujungnya terdapat motif seperti kumis, yang jika pemain meniupnya maka bibir tidak akan terlihat. Alat musik ini terbuat dari kayu jati sehingga lebih awet dan alunan suaranya lebihDulunya, orang memainkan musik tong-tong dengan cara tradisional. Yaitu, mereka berjalan keliling kampung sembari memainkan alat musik dari balok kayu, yang bagian tengahnya dilubangi agar bisa mengeluarkan suara saat dipukul. Alat musik ini pula yang masyarakat memfungsikannya untuk mengabarkan terjadinya kebakaran maupun pencurian.

Di Sumenep Madura, kesenian musik tongtong mulai bergeser. Sekarang, musik tongtong telah lebur dengan musik saronen seperti gendang, kolenang dan seruling. Bahkan di parade musik ul daul, musik tong tong mulai terelaborasi dengan alat musik modern seperti keyboard danDulunya, orang memainkan musik tong-tong dengan cara tradisional. Yaitu, mereka berjalan keliling kampung sembari memainkan alat musik dari balok kayu, yang bagian tengahnya dilubangi agar bisa mengeluarkan suara saat dipukul. Alat musik ini pula yang masyarakat memfungsikannya untuk mengabarkan terjadinya kebakaran maupun pencurian.

Di Sumenep Madura, kesenian musik tongtong mulai bergeser. Sekarang, musik tongtong telah lebur dengan musik saronen seperti gendang, kolenang dan seruling. Bahkan di parade musik ul daul, musik tong tong mulai terelaborasi dengan alat musik modern seperti keyboard dan gitar. gitar. merdu.

Tidak ada komentar:

BAGAIMANA JADINYA JIKA RADEN WIJAYA LEBIH MEMILIH KULIAH KE COIMBRA UNIVERSITY DARIPADA MENGAMBIL KEMBALI TAHTA KERAJAAN SINGASARI DARI JAYAKATWANG

Raden Wijaya merupakan salah satu Raja terkemuka di Nusantara, ia adalah pediri kerajaan Majapahit setelah berhasil mengalahkan ...