Minggu, 05 Mei 2024

BAGAIMANA JADINYA JIKA RADEN WIJAYA LEBIH MEMILIH KULIAH KE COIMBRA UNIVERSITY DARIPADA MENGAMBIL KEMBALI TAHTA KERAJAAN SINGASARI DARI JAYAKATWANG

Raden Wijaya merupakan salah satu Raja terkemuka di Nusantara, ia adalah pediri kerajaan Majapahit setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang dan Utusan Mongol. Mulanya hal ini terjadi karena dendam kesumat antara garis nenek moyang Kertanegara (raja terakhir singhasari) dan Jayakatwang (raja kediri). Sementara Raden Wijaya juga memiliki garis keturunan yang sama dengan Kertanegara, selain itu ia juga menjadi menantunya.
Kertanegara memiliki ancaman dari kerajaan mongol karena telah berani menghianati utusannya yang bernama mengki dengan memotong hidungnya. Kerajaan mongol juga berseru akan membalas penghianatannya. Lahirnya majapahit sendiri karena kala itu terjadi penyerangan dari jayakatwang  yang sudah direncanakannya jauh-jauh hari. Raden Wijaya yang membendung penyerangan tersebut tidak kuat karena pasukan  jayakatwang dibagi menjadi 2 kubu penyerangan, hingga akhirnya dari kubu selatan yang dipimpin jayakatwang sendiri bisa menyelinap masuk ke daerah keraton yang akhirnya dapat membunuh kertanegara. 
Raden Wijaya yang menyadari hal itu kemudian mengambil arah untuk melarikan diri hingga ke Sumenep, Madura untuk menemui Arya Wiraraja (raja pertama kerajaa sumenep yang dulunya patih singasari). Ia meminta saran dari Arya Wiraraja yang terkenal akan siasat dan strateginya yang jitu. Arya Wiraraja menyarankan Raden Wijaya supaya mengabdi saja kepada Jayakatwang (menyerah dalam tanda kutip hanya siasat). Raden Wijaya menerima saran itu hingga akhirnya Raden Wijaya diberi sebidang tanah oleh jayakatwang dan kemudian dibuatnya untuk mengumpulkan pasukan. 
Tahun 1292 pasukan mongol datang dengan jumlah besar untuk menyerang Kertanegara dan kerajaannya, sementara kertanegara sudah mati di tangan jayakatwang. Sementara Raden Wijaya yang mendengar hal itu segera menemui pemimpin mongol dan mengatakan serta menunjukkan jalan menuju kerajaan Jayakatwang. Pasukan Mongol kemudian menggempurnya beserta beberapa pasukan Raden Wijaya yang membantunya hingga Jayakatwang mati dan kerajaan berpindah ke tangan pasukan mongol. 
Sudah menjadi kebiasaan kerajaan mongol untuk mengadakan pesta besar-besaran yang disajikan dengan meminum-minuman beralkohol. Sementara Raden Wijaya dan beberapa pasukannya yang melihat itu makin tersenyum karena sudah banyak pasukan mongol yang hilang akal dan tak sadarkan diri akibat minuman beralkohol. Tak menyia-nyiakan waktu, Raden Wijaya menggempur pasukan mongol yang tak sadar itu hingga banyak diantaranya yang melaraikan diri dan terbunuh. Kemenangan ini kemudian menjadi awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit 1293 yang diperkirakan terletak di Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
Pada tahun 1290 tepatnya di Coimbra, Portugal berdiri sebuah Universitas Negri bernama Universitas Coimbra, Kampus ini berdiri 3 tahun sebelum berdirinya kerajaan Majapahit. Sebuah Kampus Bergengsi yang berfokus di bidang pendidikan dan penelitian ini banyak melahirkan berbagai ilmuan, pemikir, peneliti terkenal dan penulis. Saya sebagai Mahasiswa Sosiologi yang suka ilmu sejarah berangan-angan bagaimana jadinya jika Raden Wijaya tidak mood untuk mengambil alih kerajaan singasari dan lebih memilih untuk berkuliah di Universitas Coimbra.
1. Tidak Ada Kerajaan Majapahit dan Sumpah Palapa
Jika Raden Wijaya lebih memilih untuk merantau ke Portugal untuk kuliah, kemungkinan besar tidak akan ada kerajaan Majapahit. Sementara Jayakatwang bisa jadi dikalahkan oleh pasukan mongol atau mungkin mongol bersekutu dengan Jayakatwang karena telah berhasil mengalahkan Kertanegara. 
Selain itu, tidak akan ada inisiatif menyatukan Nusantara dalam sumpah palapa yang dikemukakan oleh Gajah Mada. Sementara Gajah Mada bisa jadi menjadi pengikut Jayakatwang, petapa, atau mungkin menjadi orang biasa yang tidak terkenal sehingga tidak ada nama kampus Gajah Mada.
2. Kemungkinan Raden Wijaya Belajar Matematika, Kedokteran Hingga Penelitian
Jika Raden Wijaya lebih memilih untuk kuliah di Coimbra, bisa jadi ia akan belajar matematika, kedoteran, bahkan penelitian. Mengingat dirinya adalah orang yang pandai dan tangguh, kemungkinan besar ia akan cepat memahami pembelajaran tersebut. 
Kemungkinan besar pula ia akan mendirikan sekolah berbasis penelitian di indoensia sebelum adanya BRIN (badan riset dan inovasi nasional) ketika pulang ke tanah kelahirannya.
3. Kemungkinan Menjadi Ilmuan Terkemuka
Mengingat Raden Wijaya adalah orang yang pandai seperti apa yang telah dikemukakan diatas, kemungkinan ia akan menjadi seorang ilmuan setelah belajar di Coimbra. Bahkan namanya akan dikenang atas pemikirannya dan bersanding dengan nama ilmuan bergengsi lulusan berbagai universitas di dunia seperti Thomas Aquinas, Ibn Sina, Marcopolo, Desiderius Erasmus, dan jejeran ilmuan bergengsi lainnya.
4. Membawa Budaya Jawa Lebih Dulu Daripada Penjajahan Portugis Ke Indonesia
Jika Raden Wijaya merantau ke Portugal, terbanyak di fikiran saya bahwa dia akan akan membawa budaya jawa sebelum Portugis masuk ke indonesia pada tahun 1512 yang dipimpin oleh Afonso de Albuquerque. Misalnya seperti tarian Reog Ponorogo, dan dengan pengaruhnya tarian tersebut berkembang di portugal hingga kemungkinan sampai detik ini di portugal. Lucunya lagi, kemungkinan pernikahan di portugal juga akan dijasikan dengan penampilan tarian Reog Ponorogo. 
Atau selain tarian, Raden Wijaya akan membawa makanan khas jawa misalnya seperti Tahu Tek. Atas dasar pengaruhnya, Tahu Tek ini berkembang di portugal dan menggagalkan munculnya makanan khas posrtugal Pastel de Nata (merupakan makanan kue tar telur berbentuk mungkin) yang berasal dari pinggiran kota Lisbon pada tahun 1837 

Tidak ada komentar:

BAGAIMANA JADINYA JIKA RADEN WIJAYA LEBIH MEMILIH KULIAH KE COIMBRA UNIVERSITY DARIPADA MENGAMBIL KEMBALI TAHTA KERAJAAN SINGASARI DARI JAYAKATWANG

Raden Wijaya merupakan salah satu Raja terkemuka di Nusantara, ia adalah pediri kerajaan Majapahit setelah berhasil mengalahkan ...