Rabu, 19 April 2023

PERAN IBU DI MALAM LEBARAN

Cerpen ini saya tulis atas dasar fakta yang memang banyak terjadi di lapangan dan pengorbanan seorang ibu yang memang sebegitu kerasnya untuk seorang anak tercintanya. Mengingat juga dua hari lagi udah mau hari raya idul fitri. Saya ingin mengucapkan mohon maaf lahir dan batin buat yang menjalankan. 

Selamat membaca.....



Malam itu merupakan suatu malam yang sangat istimewa bagi umat islam di seluruh penjuru dunia. Ya, karena malam itu merupakan malam hari raya idul fitri yang biasanya para anak muda pergi bertamasya bersama pasangannya, para orang tua menggemakan takbir di semua sudut-sudut musholla, dan anak kecil yang menyalakan kembang api dengan suka ria.

Lain halnya dengan radit yang tengah merenung di sudut kamarnya karena tak punya baju lebaran. Bukan hanya kali ini radit tak membeli baju lebaran, melainkan sudah dari lima tahun silam setelah meninggalnya mendiang ayahnya. Ibunya yang bekerja sebagai tukang jual gorengan keliling hanya bisa menyogohkan sesuap nasi kepada radit untuk setiap harinya. Kadang-kadang hanya untuk mencari sesuap nasipun ibunya radit berhutang karean jualannya yang tak laku.

Radit : Bu, radit boleeeeh gak meminta satu aja baju lebaran pada tahun ini

Ibu Radit : Dit, ibu tak punya uang, untuk makan besok dan lusa pun ibuk masih mikir mau cari kemana

Radit : Masak radit gak pakai baju baru lagi di tahun ini bu….

Ibu Radit : Yaudah, nanti ibu usahain untuk minjam uang ke pak karno

Radit : Yaudah bu, tapi kalau emang gak ada gak papa bu….

Ilham, seorang teman radit yang bisa dibilang mampu kemudian menelfon radit untuk diajaknya membeli baju lebaran

Ilham : Dit, ikut aku yuk, mau beli baju nihhh buat besok, sekalian minta tolong buat cariin baju yang bagus buat aku

Radit : Eh, iya ayo ham, tapi jangan lama-lama ya

Ilham : Iya dit, santuy, yaudah aku otw ke rumahmu ya

Kemudian ilham sampai dirumah radit dan pergi ke toko untuk membeli baju ilham. Sesampainya disana, ilham sedang memilah milih baju yang di sukainya dan radit hanya mengamati baju-baju disana karena tak punya uang untuk membelinya. Radit kemudian mencoba menanyakan baju berwarna hitam sami abu-abu yang berada di pojokan karena saking pengennya ingin membeli baju baru.

Nanya dulu ahh, sapa tau bisa kebeli ( ucap radit dalam hatinya )

Radit : Pak, ini harganya berapa ya?

Pak peilik toko : seratus lima puluh ribu dek

Radit : Gabisa kurang ya bang?

Pak peilik toko : Gabisa dek, itu sudah tinggal satu

Ya Allah aku pengen banget baju ini, semoga bisa kebeli ( ucap radit dalam hatinya )

Radit : Ini tokonya tutupnya jam berapa ya pak ?

Pak peilik toko : Masih lama dek, kira-kira tutup jam 00.00

Radit : Oke pak, nanti saya kesini lagi buat ngebeli hitam semi abu yang dipojokan itu

Pak peilik toko : Iya dek, tapi saya tidak mau janji ya.. takutnya udah dibeli orang lain, soalnya hanya sisa satu

Lalu radit pergi ke parkiran untuk menunggu ilham yang sedang membayar baju pilihannya.

Ilham : Ehh dit, napa kamu kok gak jadi beli bajunya?

Radit : Ehhh enggak ham, tadinya cuman nawar-nawar aja

Ilham : Ohh yaudah ayoo kita pulang

Sesampainya dirumah, radit melihat rumahnya sangat sepi karena lampu depan rumahnya yang mati karena udah dua hari yang lalu lampunya mati

Ibu kemana ya..? (tanya radit dalam hatinya )

Tiba-tiba radit menemukan sebuah surat di dekat kamar tidurnya

Isi Surat

Dit, ibu keluar dulu ya…… kemungkinan pulangnya agak malem. Ibu mau cari pinjeman ke tetangga-tetangga sambil mau menawarin radio butut peninggalan ayahmu. Insyaallah pulangnya nanti pasti bawa baju baru yang kamu mau. Jangan lupa tutup pintunya kalau udah mau tidur.

Seketika saja radit langsung menangis karena melihat perjuangan ibunya yang begitu keras hanya untuk menuruti keinginan anaknya. Memang, membalas budi terhadap orang tua terkhususnya seorang ibu tak kan lah bisa. Tapi mengapa masih ada seorang anak diluaran sana yang tega menelantarkan ibunya, bahkan membunuh ibunya tanpa memikir dan melihat siapa yang telah melahirkan dirinya.

Sangat banyak sekali saudara-saudara kita di luaran sana yang tak bisa membeli baju baru pada saat lebaran, bahkan ada yang masih bingung mencari makanan untuk hari esok yang tak tau mau mencari kemana. Sedangkan kita, instan dan hanya tinggal duduk menunggu masakan ibu yang tak tau cara bersyukur kepada tuhan yang melebihkan rezeki kita dibandingkan mereka diluaran sana yang tak punya tempat tinggal.

 

 

 

Tidak ada komentar:

BAGAIMANA JADINYA JIKA RADEN WIJAYA LEBIH MEMILIH KULIAH KE COIMBRA UNIVERSITY DARIPADA MENGAMBIL KEMBALI TAHTA KERAJAAN SINGASARI DARI JAYAKATWANG

Raden Wijaya merupakan salah satu Raja terkemuka di Nusantara, ia adalah pediri kerajaan Majapahit setelah berhasil mengalahkan ...